Di zaman yang semakin serba canggih ini persaingan antar negara semakin ketat dan semakin terasa ketidak adilannya bagi Negara-negara yang tertinggal dan terbelakang. Sistem kapitalis pun semakin mengakar dan seolah telah menjadi hukum internasional yang disepakati oleh semua negara di dunia tak terkecuali Negara islam. Akhirnya Negara-negara yang mengalami keterlambatan kemajuan akan semakin diperbudak dan dijadikan boneka oleh Negara-negara kuat yang serakah, katakana saja Amerika Serikat dan sekutunya termasuk Britania Raya mereka semakin memonopoli Negara-negara lain hampir di segala aspek termasuk aspek ekonomi, politik, kedaulatan, militer, bahkan kebudayaan pun mereka monopoli. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Seperti halnya Negara-negara berkembang lainnya, Indonesia tergolong Negara yang masih bergantung pada Negara-negara yang lebih maju, untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri saja terkadang harus mengimpor bahan makanan pokok dari Negara-negara tetangga seperti Filipina, Thailand, dan lain sebagainya. Bisa kita bayangkan, untuk memenuhi pangan sendiri saja Indonesia terkadang tidak mampu apalagi kebutuhan-kebutuhan lainnya yang mensyaratkan teknologi yang lebih canggih seperti pesawat tempur dan senjata-senjata perang untuk sector pertahanan misalnya atau mesin-mesin industry untuk kemajuan sector industry, kita masih membeli dari Negara lain. Sekarang mari kita bayangkan apabila Negara-negara yang biasanya menjual teknologi-teknologinya untuk Indonesia itu tidak mau lagi menjual produk-produknya kepada Indonesia karena suatu hal tertentu, akankah kegiatan masyarakat kita atau industry-industri kita maju?? Jangankan maju, untuk berjalan sebagaimana biasanya saja sepertinya sangat sulit. Kebergantungan itulah yang membuat bangsa kita lambat sekali majunya , bahkan semakin bergantung kepada bangsa-bangsa lain.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, mari kita renungkan sejenak tentang nasib bangsa kita ke depan, akankah kita menghendaki bangsa yang seperti ini terus-menerus atau kita menginginkan sebuah perubahan?
Sebagai kaum muda hendaknya kita lebih kritis dalam menyikapi fenomena tersebut apalagi kita sebagai para pemuda yang bertanggung jawab atas masa depan bangsa ini harusnya menginginkan perubahan itu segera, dan pengejawantahan yang signifikan dari keinginan tersebut. Salah satu cara untuk mewujudkan perubahan itu adalah dengan mengumpulkan Sumber Daya Manusia kita sendiri untuk kemajuan bangsa sendiri, misalkan saja dengan menghire orang-orang ahli asli Indonesia untuk dipekerjakan di BUMN dan perusahaan milik Negara lainnya agar lebih memajukan sector perusahaan milik Negara yang notabenenya memprioritaskan kemakmuran rakyat Indonesia sendiri. Selain itu, kita selaku para mahasiswa yang juga hendaknya jangan memperturutkan ego dan gengsi kita yang kebanyakan berkeinginan kerja di luar negeri hanya karena upahnya yang lebih tinggi dan bekerja di perusahaan ternama. Hendaknya kita jangan seperti itu, pikirkanlah kemajuan negeri ini, bangsa ini membutuhkan kita, wujudkan pengorbanan kita terhadap ibu pertiwi dengan sumbangsi kita dan pengamalan ilmu serta keahlian kita untuk negeri ini agar kesadaran masyarakat kita semakin tinggi untuk mampu mandiri dan tidak konsumtif.
Sekian saja mungkin sekedar berbagi ide terimakasih atas perhatiannya ,terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar